• gbanner4
  • gbanner3
  • gbanner5
  • gbanner6

Selamat Datang di Website Resmi SMA NEGERI 4 KEPAHIANG | Terima Kasih Kunjungannya

Kontak Kami


SMA NEGERI 4 KEPAHIANG

NPSN : 10703015

Jl.Raya Tangsi Baru Kec.Kabawetan Kab.Kepahiang


info@sman4kepahiang.sch.id

TLP : (0732)3340353


          

Login Member

Username:
Password :

Agenda

29 March 2024
M
S
S
R
K
J
S
25
26
27
28
29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6

Banner

Statistik


Total Hits : 180918
Pengunjung : 70932
Hari ini : 13
Hits hari ini : 17
Member Online : 2
IP : 44.192.16.116
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Kemendikbud Berkomitmen Dukung Keberlanjutan Penerjemahan Karya Budaya




Jakarta, Kemendikbud --- Penyelenggaraan Frankfurt Book Fair 205 , di mana Indonesia berperan sebagai tamu kehormatan, telah usai. Banyak dukungan dari para sastrawan dan seniman agar pemerintah meneruskan program penerjemahan karya sastra yang telah dilakukan pada Frankfurt Book Fair 2015. Mendikbud Anies Baswedan merespons positif aspirasi tersebut. Ia menyatakan komitmennya untuk meneruskan program penerjemahan, tidak hanya untuk karya sastra, tetapi juga karya budaya lainnya.

 
“Kita menginginkan agar karya Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, melainkan juga di negeri orang. Harus ada upaya serius dalam penerjemahan. Tidak terbatas dalam urusan yang terkait dengan produk sastra saja,” katanya dalam acara syukuran dan ramah tamah dengan Komite Nasional Indonesia untuk Frankfurt Book Fair 2015, di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Rabu malam (25/11/2015).
 
Ia kemudian menceritakan kunjungannya ke Google Cultural Institute di Paris, beberapa waktu lalu. Mendikbud mengatakan, Google Cultural Institute telah menjadikan Candi Borobudur sebagai situs pertama yang bisa dijelajahi para peselancar dunia maya melalui kemampuan visual digital dari Google. Ke depannya, ujar Mendikbud, Google Cultural Institute akan bekerja sama dengan Kemendikbud agar situs-situs bersejarah lain di Indonesia juga bisa dikunjungi secara virtual.
 
“Misalnya kita bisa jalan-jalan ke keraton-keraton di Indonesia secara virtual, atau menjelajahi Sangiran secara virtual. Jadi proses penerjemahan jangan hanya fokus pada satu produk budaya saja,” ujar Mendikbud.
 
Ia mengatakan, Indonesia adalah negara yang besar, karena itu kita harus memikirkan sesuatu yang besar untuk semakin membesarkan nama Indonesia di kancah internasional. “Pondasinya dimulai dari pengalaman Frankfurt Book Fair 2015. Kemendikbud insyaAllah berkomitmen menjalankan itu semua,” tuturnya. (Desliana)




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :


   Kembali ke Atas